Jumat, 29 Mei 2009

passdrill

Panther merupakan drill passing sederhana, meskipun dalam gambar terlihat rumit. Drill ini melatih para pemain tentang pentingnya passing, koordinasi mata dan tangan, serta teamwork, karena jika salah satu melakukan kesalahan maka drill ini akan terhenti. Selain itu, drill ini juga dapat melatih kondisi fisik para pemain jika temponya dipercepat

Delapan pemain atau lebih dibagi merata dan menempati 4 sudut dari half court. Drill ini dapat dipraktekkan dengan satu bola, tetap akan lebih baik jika dilakukan dengan dua bola atau lebih. Contoh pada ilustrasi di bawah menunjukkan drill panther menggunakan dua bola.

Dimulai dengan bola berada pada sudut yang saling berlawanan (pemain 1 dan pemain 5). Pada saat sinyal diberikan, kedua pemain passing bola ke sudut sebelah kanan masing-masing pemain, kemudian berlari mengikuti arah passing sampai 1/2 dari jarak antar pemain, dilanjutkan cutting ke sudut yang berlawanan.

Penerima bola (pemain 3 dan pemain 7) dengan segera mengembalikan bola kepada pemain yang melakukan cutting (pemain 1 dan pemain 5). Ketika pemain yang melakukan cutting (cutter) menerima bola, mereka kemudian passing bola ke sudut yang berlawanan dari sudut mereka berasal. Ketika pemain 3 dan pemain 7 passing bola, mereka berlari mengikuti arah bola dan melakukan cutting ke sudut yang berlawanan.

Seperti urutan sebelumnya, passing bola ke cutter. Kemudian cutter passing bola ke sudut yang berlawanan, dan pemain yang melakukan passing dari sudut ke cutter berlari mengikuti arah passing dan melakukan cutting.

Variasi dapat dilakukan dengan mengubah arah, mengubah jenis pass, dan menambahkan bola. Drill ini sangat cocok dilakukan sebagai pemanasan sebelum pertandingan dimulai atau permulaan latihan.

Sabtu, 07 Maret 2009

tipikal pemain basket

  1. Selalu melakukan defense dengan bagus, meskipun saat itu offense-nya sedang "off".
  2. Do hustles, berusaha sekuat tenaga merebut bola liar, melakukan box-out dan rebound.
  3. Mempunyai visi yang bagus, mampu mengamati keseluruhan lapangan, dan melakukan passing akurat ke teman yang mempunyai kesempatan lebih terbuka.
  4. Seorang ball-handler yang handal, melakukan turnover se-minimal mungkin.
  5. Bisa melakukan shooting dari luar.
  6. Bisa melakukan drive, "take it to the hoop". Tidak hanya bergantung pada shooting dari luar, atau kemampuan melakukan drive saja. Harus mampu melakukan keduanya dengan baik. Jika seorang pemain tidak bisa melakukan shooting dari luar, maka pemain defensive akan mencegah pemain tersebut melakukan drive. Sebaliknya, jika tidak bisa melakukan drive, pemain defensive akan melakukan penjagaan ketat yang akan mencegah pemain tersebut melakukan shooting dari luar. Tetapi, jika mampu menguasai keduanya, pemain defensive tidak bakal bisa mengunci pada kedua aspek tersebut.
  7. Selalu mencari kesempatan melakukan shooting. Tidak berhenti melakukan shooting hanya karena tidak berhasil memasukkan satu atau dua tembakan. Jika seorang pemain memulai pertandingan dengan "dingin", dia biasanya akan mulai panas dengan defense dengan baik, melakukan satu atau dua steal, dan memperoleh kesempatan lay-up mudah atau free throw. Kemudian shooting yang dilakukan akan mulai menghasilkan angka.
  8. Mampu mencetak angka lewat free throw.
  9. Selalu menghindari foul trouble.
  10. Mempunyai kekuatan mental, mampu merasakan waktu-watku kritis dalam pertandingan dan mengangkat moral teman mainnya (terutama dalam melakakukan defense). Mau melakukan "hal sepele" yang dibutuhkan untuk memenangkan pertandingan, seperti melakukan passing ke teman yang lebih terbuka, melakukan screen yang sempurna, melakukan steal, dll. Tetap fokus, tidak mudah terpancing emosinya jika teman, lawan, atau ofisial pertandingan melakukan kesalahan. Bisa melupakan kesalahan dan tetap bermain dengan penuh semangat. Memahami situasi pertandingan, dan waktu.
  11. Menginspirasi dan memimpin teman-temannya melalui perbuatan, kerja keras di setiap latihan dan pertandingan. Pemain yang luar biasa bekerja lebih keras daripada pemain lainnya. Pemain luar tidak dilahirkan begitu saja, mereka menjadi luar biasa karena kerja keras dan dedikasi.
  12. Memahami konsep "tim" dan "keluarga". Diperlukan lebih dari sekedar kemampuan untuk menjadi tim juara. Sebuah tim harus mempunyai "chemistry", mempunyai tujuan bersama, dan saling menghormai, membantu, dan menyemangati antar komponen tim.
  13. Pemain luar biasa bersifat "coachable". Mampu mendengarkan dan bekerja sama dengan pelatih. Berani mencoba hal-hal baru dan selalu bersedia ketika pelatih membutuhkan seorang pemimpin, baik di dalam maupun di luar lapangan.

Sabtu, 28 Februari 2009

rangka proposal

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Secara umum olahraga mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia yaitu untuk meningkatkan kesegaran jasmani, mental dan rohani, serta ditujukan untuk pembentukan watak dan kepribadian, disiplin dan sportivitas yang tinggi. Tetapi dalam olahraga prestasi tujuannya akan lebih khusus lagi yaitu meraih prestasi puncak. Olahraga prestasi adalah olahraga yang membina dan mengembangkan olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi olahraga. (UUD Olahraga, 2005 : 5). Berbicara mengenai olahraga, banyak sekali faktor – faktor yang mempengaruhi.

Menurut Suharno (1973: 6-8), faktor – faktor pokok umtuk mencapai prestasi setinggi – tingginya dalam olahraga meliputi :

1) Faktor atlet

2) Faktor pelatih

3) Faktor organisasi yang baik

4) Faktor tempat

5) Faktor alam sekitar

6) Partisipasi pemerintah

Untuk memperoleh prestasi yang setinggi – tingginya, perlu adanya latihan – latihan yang menggunakan pendekatan ilmiah. Tujuan utama dalam pelatihan olahraga prestasi adalah untuk maningkatkan keterampilan atau prestasi semaksimal mungkin. Dalam mengoptimalkan potensi olahraga pada atlet seharusnya pelatih memiliki pengetahuan untuk menyusun suatu konsep perencanaan program yang berorientasi pada peningkatan prestasi atletnya. Konsep perencanaan program untuk pembinaan antara lain:

1) Fisik

2) Tehnik

3) Taktik

4) Mental

5) Kematangan dalam berlomba atau bertanding

Dalam hubungannya dengan hal – hal tersebut diatas, KONI Jawa Timur, pengprov cabang olahraga, pelatih dan para atlet dan masyarakat pemantau olahraga di Jatim, kesemuanya itu bertekad untuk meraih prestasi yang gemilang yang pernah diraih pada PON XV Tahun 2000, dimana Tim Putra bola basket Jawa Timur meraih medali emas dan mendapatkan juara umum. Untuk itu KONI Jawa Timur mengadakan program pemusatan latihan daerah (puslatda) yang dinamakan JATIM 100.

Latihan yang perlu teruji kehandalannya berdasarkan hasil penelitian dan pengalaman dalam pembinaan dilapangan harus diberikan melalui cara atau metode yang benar agar setiap aspek dapat berkembang secara maksimal sehingga prestasi optimal akan tercapai. Salah satu cabang olahraga yang akan diteliti oleh peneliti adalah Bola basket. Seperti yang dijelaskan dalam peraturan permainan bola basket yaitu :

Bola basket dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari 5 orang. Setiap regu berusaha mencetak angka ke keranjang lawan dan mencegah regu lain mencetak angka. Keranjang yang diserang oleh suatu regu adalah keranjang lawan dan keranjang yang dijaga oleh suatu regu adalah keranjang miliknya. Suatu regu yang telah mencetak angka terbanyak pada akhir waktu permainan menjadi pemenang. (Perbasi, 2004:1)

Permainan bola basket sudah berkembang menjadi cabang olahraga yang sangat digemari di Indonesia. Khususnya di Jawa Timur sendiri olahraga bola basket sangatlah memasyarakat, mulai anak – anak, remaja sampai orang dewasa. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya kompetisi – kompetisi regional yang sering diadakan baik tingkat Kejurda maupaun tingkat SMU dan Mahasiswa.

Berdasarkan kenyataan di atas paneliti ingin memberikan sumbangan inspirasi guna meningkatkan prestasi atlet dan kemajuan klub bola basket Cahaya Lestari Surabaya agar lebih dapat berprestasi. Untuk mandapatkan gambaran secara luas tentang kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang dimiliki oleh olahraga bola basket Jawa Timur dalam menghadapi IBL, peneliti akan menganalisis SWOT (strength, weakness, opportunity,threat) tim bola basket Cahaya Lestari Surabaya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan suatu masalah dalam penelitian yaitu :

1. Apa “ strength” atau kekuatan yang dimiliki oleh Tim Cahaya Lestari Surabaya dalam menghadapi IBL 2008 ?

2. Apa “ weakness” atau kelemahan yang dimiliki oleh Tim Cahaya Lestari Surabaya dalam menghadapi IBL 2008 ?

3. Apa “ opportunity” atau peluang yang dimiliki oleh Tim Cahaya Lestari Surabaya dalam menghadapi IBL 2008 ?

4. Apa “ threat” atau tantangan yang dihadapi Tim Cahaya Lestari Surabaya dalam menghadapi IBL 2008 ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui kekuatan, kelemahan, tantangan dan hambatan yang dimiliki oleh Tim Cahaya Lestari Surabaya dalam menghadapi IBL 2008.

2. Solusi yang tepat untuk meningkatkan dan mengembangkan prestasi olahraga bolabasket di Jawa Timur khususnya Klib Bola basket CLS Surabaya.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat antara lain :

1. Dari pengembangan ilmu kepelatihan secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan model evaluasi terhadap program latiahan yang telah disusun oleh pelatih.

2. Memberikan manfaat dan masukan bagi pengembangan olahraga bola basket di Jawa Timur.

3. Menemukan solusi – solusi yang tepat untuk memajukan bola basket di Jawa Timur.

E. Definisi Operasional dan Batasan Penelitian

  1. Definisi

Definisi dan batasan masalah perlu didiskripsikan dengan jelas untuk menghindari berbagai kemungkinan salah penafsiran mengenai terminologi yang digunakan dalam penelitian ini.

a. Analisis adalah

Penelitian terhadap suatu peristiwa untuk diketahui sebab – sebabnya, duduk perkaranya atau prosesnya.

b. SWOT adalah

Kepanjangan dari Strength, Weakness, Opportunity, Threats dan penjabaran dari SWOT adalah :

Ø Strength adalah kekuatan, tenaga (Rangkuti, 2002:19). Keunggulan, kemajuan yang dimiliki oleh Tim Cahaya Lestari Surabaya dalam menghadapi IBL 2008.

Ø Weakness adalah kelemahan, kekurangan atau tidak adanya tenaga atau kekuatan (Rangkuti, 2002:19). Kelemahan yang dapat mempengaruhi Tim Cahaya Lestari Surabaya dalam manghadapi IBL 2008.

Ø Opportunity adalah peluang atau kesempatan, kemungkinan untuk mendapat keuntungan (Rangkuti, 2002:19). Kesempatan yang ada dan bersifat positif yang dimiliki oleh Tim Cahaya Lestari Surabaya dalam menghadapi IBL 2008.

Ø Threats adalah ancaman yaitu peringatan keras yang harus diperhatikan dan ditaati agar sampai tidak terlaksana (Rangkuti, 2002:19). Tantangan yang harus dihadapi oleh Tim Cahaya Lestari Surabaya dalam menghadapi IBL 2008.

  1. Batasan Penelitian

Didalam penelitian ini peneliti hanya membatasi pada Analisis SWOT Tim Cahaya Lestari Surabaya dan mengenai kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang dimiliki oleh olahraga bola basket.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Tujuan Puslatda Jawa timur

Program puslatda Jawa timur bertujuan untuk mempersiapkan Jawa Timur dalam menghadapi kejuaraan PON XVII tahun 2008 di Kalimantan Timur dengan upaya mewujudkan 3 agenda besar, mewujudkan atlet berprestasi dengan perolehan minim 100 Medali Emas, pelatih handal, dan organisasi yang solid. Untuk meraih itu semua, maka program pemusatan latihan daerah (Puslatda) mempunyai peran sangat penting dalam membentuk para atlet pada cabang olahraga yang dilombakan di PON XVII untuk menjadi yang terbaik.(Buku Panduan JATIM 100 – 2008 : 18)

PRESTASI

Tim bola basket putra Jawa Timur termasuk salah satu cabang olahraga yang masuk dalam program Jatim 100 pada PON XVII di Kalimantan Timur nanti. Acuan dalam mendapatkan medali emas untuk cabang olahraga bola basket putera diperkuat dengan adanya prestasi – prestasi yang diraih pada kejuaraan PON sebelumnya, yaitu pada kejuaraan PON XV dan PON XVI dimana PON XV mendapatkan emas dan menjadi juara umum, lalu pada PON XVI mendapatkan perak. Dengan pelatihan yang berkualitas sangat erat hubungannya dengan prestasi yang dicapai, seperti yang tergambar berikut ini :


Bagan 1. Alur prestasi yang melibatkan atlet,pelatih, dan kualitas latihan (Bompa,1999:13)

Dari bagan diatas dapat dijelaskan bahwa pencapaian prestasi sangat dipengaruhi oleh kualitas latihan, kualitas latihan adalah latihan yang diberikan oleh pelatih yang sesuai dan berguna bagi bagi kebutuhan atlet yang didasari dengan pengetahuan pelatih yang luas dan kepribadian pelatih yang baik serta penemuan dari ilmu pengetahuan yang berhubungan. Ilmu pengetahuan tersebut antara lain : anatomi, fisiologi, beomekanika, ilmu gizi, dan lain – lain, untuk mencegah agar tidak terjadi kesalahan dan bahaya – bahaya pada saat atlet melakukan latihan. Sarana dan prasarana merupakan faktor penting yang mempengaruhi kualitas latihan untuk pencapaian prestasi, karena dengan adanya sarana dan prasarana yang lengkap maka akan mempelancar pencapaian prestasi dan sebaliknya sarana dan prasarana yang kurang lengkap maka dapat menghambat pencapaian prestasi. Kompetisi merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap peningkatan beban dan kemampuan atlet serta dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi pelatih untuk mengetahui kemampuan atletnya. Dengan adanya kompetisi juga dapat menumbuhkan motivasi yang besar bagi atlet umtuk berusaha mencapai prestasi maksimal.(PB.Perbasi. Bidang Kepelatiahan : 2004)

2. Evaluasi Program Puslatda JATIM 100

Tim bola basket putra jawa timur termasuk salah satu cabang olahraga yang masuk dalam program puslatda JATIM 100, yang dimana hal ini didukung oleh surat keputusan KONI JATIM dengan nomor : 426/SK.60/309.4/2006 tanggal 14 September 2006. Oleh karena itu pelaksanaan teknis sepenuhnya Puslatda Jatim 100 dipercayakan pada pengurus provinsi cabang olahraga yang bersangkutan, baik pengelolaan keuangan, program serta penentuan atlet dan pelatih. KONI Jatim memfasilitasi, mendukung dana, memonitor dan mengevaluasi pelaksanaannya. Agar Puslatda Jatim 100 dapat berjalan sebagaimana semestinya, KONI Jatim membentuk Tim Monitoring dan Evaluasi (Tim MONEV) yang dikukuhkan dengan surat29 April 2005. perintah tugas Ketua Umum KONI Jatim Nomor : 426/216/309.1/2005, tanggal

Dalam Puslatda Jatim 100 diberlakukan sistem promosi dan degradasi (promdeg) baik untuk atlet maupun cabang olahraga itu sendiri. Promdeg oleh Pengda cabang olahraga dilaksanakan secara terbuka dan obyektif, yang dimana hasil dari promdeg tersebut dilaporkan langsung kepada KONI Jawa Timur.

B. Teori Proses Analisis

Pimpinan suatu organisasi cabang olahraga dalam kinerjanya harus berusaha untuk mencari keseimbangan, kesesuaian antara kekuatan internal dan kekuatan eksternal ( peluang dan ancaman ) yang dimiliki oleh organisasi cabang yang dibawahinya. Suatu organisasi cabang olahraga dapat menerapkan dan mengembangkan strategi untuk mengatasi ancaman eksternal dan meraih peluang yang ada untuk kemajuan organisasi cabang olahraga yang dipimpinnya dengan cara mangadakan analisis, perumusan dan mengevaluasi strategi – strategi yang telah diterapkan lebih dulu. Tujuan utama dari penerapan stategi adalah organisasi cabang olahraga dapat menilai secara obyektif kondisi eksternal dan internal yang dimiliki sehingga perubahan – perubahan atau ancaman dari faktor eksternal dapat diantisipasi.

Dalam mengatasi fenomena seperti yang telah dijelaskan diatas, kegiatan yang paling penting adalah analisis dengan memahami semua fenomena yang ada, menganalisis situasi untuk mengetahui isu – isu yang ada, dan segera memberi keputusan untuk mengambil kebijakan apa yang harus dilakukan. Untuk mempermudah dalam penerapan metode analisis, perlu dibuat kerangka analisis kasus. Rangkuti ( 2002: 15 ) menjelaskan tentang kerangka analisis kasus, yaitu:

Tahap 1 :

Memahami situasi dan informasi yang ada.

Tahap 2 :

Memahami permasalahan yang terjadi. Baik masalah yang bersifat umum maupun spesifik.

Tahap 3 :

Menciptakan berbagai alternative dan memberikan berbagai alternative pemecahan masalah.

Tahap 4 :

Evaluasi pilihan alternatif dan pilih alternatif yang terbaik. Caranya dengan membahas sisi pro maupun kontra dan memberikan bobot untuk masing – masing alternatif dan sebutkan kemungkinan yang terjadi.

Dari penjelasan Rangkuti diatas sudah kita dapatkan langkah – langkah yang harus ditempuh untuk mendaptkan hasil analisis yang maksimal, akan tetapi perlu digaris bawahi apabila analisis kasus bersifat strategis tidak ada jawaban benar atau salah. Hal seperti ini besar kemungkinan dapat terjadi karena setiap kasus yang berhasil diselesaikan diikuti oleh pendekatan baru dan pencarian masalah baru yang muncul dari masalah sebelumnya.

Tahap akhir dari analisis kasus adalah memformulasikan keputusan yang akan diambil untuk diterapkan dengan maksud umruk meraih tujuan yang telah direncanakan. “ Keputusan yang berbobot hanya dapat dibuktikan oleh waktu, artinya keputusan yang diambil akan terbukti dalam periode waktu tertentu ( Rangkuti, 2002 : 18 ).”

C. Teori Pembuatan Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi yang akan diterapkan oleh perusahaan, organisasi atau instansi – instansi yang lain. Analisis SWOT berdasarkan pada fenomena yang terjadi sehingga dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang yang ada (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakneasses) dan ancaman (threats). Perlu diketahui bahwa pada dasarnya setiap organisasi selalu memiliki misi, tujuan, strategi, dan kebijakan – kebijakan sendiri, oleh karena itu dalam setiap pengambilan keputusan strategi harus selalu didasrkan pada hal – hal tersebut. Model analisis yang paling populer dan sering digunakan adalah Analisis SWOT.

Kinerja suatu organisasi cabang olahraga dfapat dilihat dari kombinasi faktor internal dan eksternal yang dimiliki oleh organisasi cabang olahraga tersebut. Dalam analisis SWOT dua factor tersebit merupakan faktor utama yang perlu dipertimbangakan. Pada dasarnya analisis SWOT adalah analisis yang menbandingkan antara faktor eksternal yang meliputi Peluang ( opportunities ), Ancaman ( treats ), dengan factor internal yang meliputi Kekuatan (strengths), Kelemahan ( weaknesses ). Untuk lebih jelasnya bisa dilihat diagram analisis SWOT dibawah ini.

BERBAGI PELUANG

3. Mendukung Strategi 1. Mendukung

Trun-Around Strategi agresif

KEKUATAN INTERNAL

KELEMAHAN INTERNAL

4. Mendukung Srategi 2. Mendukung Strategi

Defensive Diversifikasi

BERBAGI ANCAMAN

Diagram I

Penjelasan diagram diatas adalah sebagai berikut :

Pada kuadran 1 merupakan situasi yang sangat menguntungkan karena cabang olahraga tersebut memiliki peluang dan kekuatan yang menguntungkan untuk mencapai peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan adalah mendukung kebijakan yang agresif.

Pada kuadran 2 meskipun menghadapi berbagai ancaman, organisasi cabang olahraga tersebut masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang bias diterapkan adalah memanfaatkan kekuatan untuk meraih peluang jangka panjang.

Pada kuadran 3 peluang yang dihadapi oleh cabang olahraga tersebut sangat besar akan tetapi dilain pihak organisasi cabang olahraga menghadapi kendala atau kelemahan internal. Strategi yang akan diterapkan harus lebih berfokus pada bagaimana cara meminimalkan masalah internal yang terjadi sehingga dapat meraih peluang yang lebih baik.

Pada kuadran 4 ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan karena berbagai ancaman dan kelemahan sedang dihadapi oleh organisasi cabang olahraga tersebut.

D. Teori Tahap Analisis SWOT

Setelah mengumpulkan data dan informasi yang berpengaruh pada kelangsungan dan kemajuan suatu cabang organisasi tahap selanjutnya yang dipilih olah peneliti adalah analisis menggunakan matrik SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas apa saja peluang dan ancaman eksternal yang dicapai olahraga tim bola basket dalam menghadapi PON 2008 nanti yang dimilikinya.

Diagram Matrik SWOT

Faktor Internal

Faktor Eksternal

STRENGHTS (S)

§ Tentukan 5 – 10 faktor kekuatan internal

WEAKNESESS (W)

§ Tentukan 5 – 10 kelemahan internal

OPPORTUNITIES (O)

§ Tentukan 5 – 10 faktor peluang eksternal

STRATEGI SO

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan yang untuk memanfaatkan peluang

STRATEGI WO

Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang

TREATHS (T)

§ Tentukan 5 – 10 faktor ancaman eksternal.

STRATEGI ST

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

STRATEGI WT

Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman

Tabel I

Dari matrik diatas dapat dijelaskan bahwa:

a. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi cabang olahraga dengan memanfaatkan semua kekuatan yang dimilikinya untuk meraih peluang peluang yang ada.

b. Strategi ST

Pada strategi ST, organisasi cabang olahraga menggunakan kekuatan yang

dimilikinya untuk mengatasi ancaman.

c. Strategi SO

Strategi ini ditetapkan dengan memanfaatkan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang dimilikinya.

d. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha

meminimalkan kelemahan yang dimiliki dan menghindari ancaman.

Dari hasil analisis SWOT bias diperoleh formulasi strategi yang sesuai dengan misi dan tujuan organisasi cabang olahraga sehingga alternatif strategi dapat dirumuskan untuk pengambilan keputusan agar dapat mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor di Moleong “Penelitian Kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata – kata tertulis atau lisan dari orang – orang dan perilaku yang dapat diamati (2005: 4).” Proses penelitian tersebut memperhatikan konteks studi dengan di khususkan pada pemahaman, pemikiran dan persepsi. Hasilnya berupa konsep, proporsi dan hipotesis. Rancangan penelitian yang digunakan oleh penulis adalah analisis, dan analisis yang digunakan adalah analisis SWOT.

B. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Data kualitatif adalah data yang tidak memuat perhitungan – perhitungan seperti data struktur organisasi dan data lain sejenis, tetapi berupa tulisan – tulisan dalam bentuk kalimat.

2. Sumber Data

Sumber data yang digunkan dalam penelitian ini adalah :

a. Data Primer

Adalah data yang diperoleh dari pengamatan dan wawancara langsung dengan sumber yang berhubungan dengan objek yang diteliti penulis yang berupa keadaan dan gambaran secara umum. Berbagai sumber data yang dikumpulkan berasal dari:

1. Pengurus Pengprov PERBASI Jawa Timur

- Ketua Umum

- Sekretaris

- Bendahara

2. Pengurus dan pelatih bola basket putera Jawa Timur

- Pelatih Kepala

- Pelatih

3. Atlet bola basket putera Jawa Timur

- Atlet (kapten tim)

- Atlet

b. Data Sekunder

Berupa data yang diperoleh dari buku – buku jurnal, serta laporan – laporan lainnya yang menyangkut objek yang diteliti dan juga dari pengetahuan yang dimiliki penulis serta literatur – literatur yang ada untuk menunjang data penelitian.

C. Sasaran Penelitian

Sasaran penelitian dalam hal ini adalah:

  1. Struktur organisasi tim putra bola basket Jawa Timur
  2. Sumber daya manusia, dalam hal ini adalah pelatih dan atlet putra bola basket Jawa Timur.
  3. Sumber – sumber pendukung.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah :

  1. Studi Kepustakaan

Mempelajari literatur – literatur yang berhubungan dengan pembahasan dan penyusunan yang dikaitkan dengan teori – teori yang ada.

  1. Studi Lapangan

Dilakukan dengan tujuan mendapatkan kelengkapan data untuk evaluasi, penulis melakukan :

    1. Wawancara Terikat

Mengadakan tanya jawab pada pihak yang bersangkutan untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk menunjang serta mempermudah penulisan dan pembahasan skripsi bagi peneliti.

    1. Pengamatan

Melakukan pengamatan langsung kepada objek yang diteliti baik untuk mengetahui keadaan Pengprov PERBASI Jawa Timur yang sebenarnya terutama terhadap masalah yang dibahas maupun untuk mencocokan dari wawancara sehingga mendapatkan keyakinan dari kebenaran data yang diperoleh penelitian.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menggunakan analisis SWOT yaitu identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi. Analisis ini didasrkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunity). Namun secara bersamaan dapat meminimalkan (Weakness) dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan dan kebijakan dengan demikian perencanaan strategi (strategy planner) harus menganalisi faktor – faktor (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi saat ini (Rangkuti, 2005:19).

Bogelan and Biklen di Moleong (2005: 248) menyatakan bahwa,

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan

data, mengorganisasikan data, memilah – milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, memsintesiskannya, menemukan dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan orang lain.

Dari pernyataan Moleong dapat diambil kesimpulan bahwa proses analisis data secara kualitatif adalah :

    1. Mencatat yang menghasilakan catatan lapangan, memberikan kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri.
    2. Mengumpulkan, memilah – milah, mengklasifikasikan, membuat ktisar dan membuat indeksnya.
    3. Menentukan langkah agar kategori data yang diperoleh mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan – hubungan dan membuat temuan – temuan umum.

Dari semua penjelasan diatas maka penulis membuat diagram langkah – langkah penelitian sebagai acuan dalam menganalisis SWOT pada cabang olahraga bola basket tim putra Jawa Timur.

F. Kerangka Penelitian



Puslatda BolaBasket Jatim











DAFTAR PUSTAKA

Suharno, Hp. 1973. Ilmu Pelatihan Olahraga. Yogyakarta : Sekolah Tinggi Olahraga

Zain, Badudu. 2001. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

Rangkuti, Freddy. 2005. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Moleong, J. Lexy. Dr. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

PB. PERBASI. 2004. Buku Peraturan Resmi BolaBasket 2004. Jakarta : PB. PERBASI

Bompa, O. Tudor, 1999. “Periodization, Theory and Methodology of Training”.Champaign Human Kinetics

KONI, Jawa Timur. 2007. Program “Jatim 100 – 2008” Menuju PON XVI Tahun 2008 di Kalimantan Timur.

Bidang Kepelatihan. 2004. Metode Pelatihan BolaBasket Dasar : PB. PERBASI.

PROPOSAL SKRIPSI

ANALISIS SWOT PUSLATDA TIM PUTRA BOLA BASKET JAWA TIMUR DALAM MENGHADAPI PON 2008

Disusun Oleh :

Amrizal Novrianto

036474204

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN

PRODI S1

2007

Halaman Persetujuan

Usulan Penelitian Oleh : AMRIZAL. N

Nim : 036474204

Jurusan / Program : PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

Fakultas : ILMU KEOLAHRAGAAN

Judul : ANALISIS SWOT PUSLATDA TIM PUTRA BOLA BASKET JAWA TIMUR DALAM MENGHADAPI PON 2008

Surabaya, Januari 2008

Dosen Pembibing

Drs. Imantara Subagio, M. Kes. ………........................

NIP.131 808 353

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………… i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING………………………… ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………… iii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………………… 1

B. Rumusan Masalah……………………………………………………... 3

C. Tujuan Penelitian………………………………………………………. 3

D. Pentingnya Masalah Untuk Diteliti……………………………………. 3

E. Definisi Dan Batasan Masalah…………………………………………. 4

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori……………………………………………………………. 6

1. Tujuan Puslatda Jatim………………………………………….. 6

2. Evaluasi Program Puslatda Jatim………………………………. 7

B. Teori Proses Analisis…………………………………………………... 8

C. Teori Pembuatan Analisis SWOT……………………………………... 9

D. Teori Tahap Analisis SWOT……………………………………........... 10

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian……………………………………...................... 13

B. Sumber Data……………………………………..................................... 13

C. Sasaran Penelitian……………………………………............................ 14

D. Teknik Pengumpulan Data……………………………………............... 14

E. Teknik Analisis Data……………………………………........................ 14

F. Kerangka Panelitian………...……………………………………........... 14

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………....................................... 15